Friday, August 30, 2019

Indonesia Menargetkan Populasi Motor Listrik 2 Juta Unit 2025



Beberapa negara mendorong percepatan industri kendaraan listrik untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, salah satunya adalah Indonesia, sebagaimana dibuktikan dengan diluncurkannya Peraturan Presiden (Perpres) kendaraan bermotor listrik yang diberlakukan pada 12 Agustus lalu. 2019.

BACA JUGA : Gojek Menanggapi Rumor tentang Suntikan Dana dari Amazon

Selain mendorong pasar mobil listrik, pemerintah juga berharap bahwa aturan kendaraan listrik dapat meningkatkan penjualan sepeda motor hijau.

Pemerintah bertujuan agar populasi sepeda motor listrik mencapai 2 juta unit atau 20 persen dari total produksi roda dua di Indonesia, yang diperkirakan akan menyentuh 10 juta unit pada tahun 2025.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, optimis bahwa tujuan tersebut akan tercapai setelah melihat pertumbuhan produksi sepeda motor di Indonesia, yang terus meningkat setiap tahun.

Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan bahwa penjualan roda nasional dua tahun lalu mencapai 6,3 juta unit, dibandingkan dengan 2017, yang berhenti di 6,1 juta unit. Jumlah ekspor tahun lalu menyentuh 630 ribu unit.

"Peningkatan produksi tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga untuk mencapai target ekspor 1 juta kendaraan pada tahun 2025," kata Airlangga dalam pernyataan tertulis yang dikutip, Kamis (29/8).

Untuk mendukung populasi 2 juta unit sepeda motor listrik, pemerintah membangun industri pendukung domestik, seperti Power Control Unit (PCU), motor listrik dan baterai.

Menurut Airlangga, sadarilah bahwa ini tidak bisa instan, tetapi harus bertahap.

"Secara umum, produksi baterai akan sejalan dengan proses perakitan. Bahkan, beberapa tahap diperlukan. Saat ini, kami sudah memiliki industri bahan baku, kemudian menyiapkan industri sel baterai. Oleh karena itu , investasi sangat dibutuhkan, "katanya.

Perhatikan bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pengembangan investasi di Indonesia untuk sektor industri yang akan menghasilkan baterai kendaraan listrik hanya selangkah lagi, yaitu investasi dalam industri sel baterai.

Tahapan lain, seperti konsentrat tambang dan produksi kilang dan elektrokimia, telah melakukan investasi di Kawasan Industri Morowali (IMIP) di Sulawesi Tengah.

Airlangga mengatakan bahwa, sejalan dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi di sektor industri baterai seluler, saat ini ada beberapa investor potensial yang mengeksplorasi dan menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia.

"Ada produsen kendaraan listrik yang siap melakukan perakitan baterai jika sudah ada investasi dalam sel baterai," kata Airlangga.

Dia mengatakan industri sepeda motor adalah salah satu sektor manufaktur yang strategis dan mendapat prioritas pengembangan. Ini karena industri sepeda motor berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia mengatakan bahwa di tengah perlambatan pasar sepeda motor global, industri sepeda motor nasional sebenarnya meningkat dengan pertumbuhan 14 persen pada paruh pertama tahun 2019. Kemudian, ekspor sepeda motor juga tumbuh pada tahun 2018 dengan tingkat 44,3 persen dibandingkan dengan 2017.

"Angka tersebut menunjukkan bahwa industri sepeda motor Indonesia telah mencapai daya saing yang cukup untuk pasar lokal dan global," katanya.

Airlangga menambahkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Bertenaga Baterai untuk Transportasi Jalan, serta bentuk dukungan pemerintah untuk industri sepeda motor listrik.

0 comments:

Post a Comment